Rabu, 01 April 2009

ANEMIA DAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

PENGERTIAN ANEMIA DAN PENYEBABNYA
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002).
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
PENGGOLONGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah:
1. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauterin sampai kematian BBLR,
gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: atonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.
ETIOLOGI
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien.
PATOFISIOLOGIS
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
GEJALA DAN TANDA
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1. Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.

HIPEREMISIS GRAVIDARUM

HIPERENISIS GRAVIDARUM

1.Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari.
2.Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut Hormon Chorionik Gonadotropin dibentuk berlebihan.
b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.
3.Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemisis gravidarum diperoleh:
Hati.Pada Hiperemisis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan degenerasi lemak tanpa nekrosis.
Jantung menjadi lebih kecil,kadang-kadang ditemukan perdarahan sub-endokardial.
Otak.Terdapat bercak-bercak perdarahan di otak.
Ginjal.Ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli kontorti.
3. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.
Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang.
Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih.
Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik.
Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
4. Gejala Dan Tanda
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1) Tingkatan I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
2) Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung,tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3) Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
5. Pengelolaan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,
Mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

1.Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital.
Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6
Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin.
Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin.

2.Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman setama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3.Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari.
Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
5. Penghentian Kehamilan.
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

Jumat, 27 Februari 2009

Kisah Bidan PTT di Dusun Salena, Demi Tugas Siap Bekerja di Tempat Terpencil

Senin, 15 Desember 2008

BERTUGAS di tempat yang terpencil dan jauh dari fasilitas yang ada, tentunya jarang ada orang yang menginginkannya. Namun yang namanya tugas, tentunya hal itu harus diterima.

Laporan: Hady Wijaya

Adalah Rahma Wati, seorang bidan Paramedis Tidak Tetap (PTT) yang ternyata setia dengan pekerjaannya sebagai seorang bidan di Dusun Salena, salah satu perkampungan paling barat di Kelurahan Tipo Kecamatan Palu Barat.
Saat ditemui Media Alkhairaat, Rahma yang saat ditemui masih berpakaian sipil, mengisahkan sedikit perjalanan hidupnya selama ditugaskan di dusun salena. Hampir dua tahun seorang diri bertugas sebagai bidan di masyarakat, banyak suka duka yang ditemuinya. Namun semua itu dihadapinya dengan tegar dan selalu sabar.
“Namanya tugas kita harus terima apapun resikonya akan tetapi terlepas dari semua itu kita serahkan kepada yang kuasa, karena dialah yang lebih memahami sesuatu di muka bumi ini. Apalagi di daerah terpencil begini, kita tidak mengetahui niat seseorang,” terangnya.
Namun dirinya bangga dengan tugas yang diembannya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Selama dirinya bertugas, masyarakat Salena mulai memahami arti keberadaan pos kesehatan. Padahal, sebelumnya warga Salena ini bila ada yang sakit atau akan ada yang mau melahirkan, tidak ingin memeriksakan kesehatan atau memanggil bidan. Lambat laun hal itu mulai terkikis dan masyarakat Salena mulai sadar keberadaan pos kesehatan.
Satu-satunya pos kesehatan yang ada hanya berada di desa Lekatu sekitar tiga kilo meter sebelum memasuki Dusun Salena yang dibangun oleh pemerintah. Puskesdes tersebut kata Rahma sudah cukup bagus dapat melayani masyarakat dengan satu rumah dinas. Namun dirinya tidak berani untuk tinggal. Selain masih sendiri (belum menikah), di wilayah tersebut juga belum ada penerangan lampu listrik.
“Saya tidak berani tinggal. Apalagi saya seorang perempuan, terpaksa untuk sementara tinggal di perumahan pukesmas yang ada di Kelurahan Tipo,” ungkapnya.
Walau demikian sebagai pelayan masyarakat, saban hari ia senantiasa melakukan tugasnya dengan baik. Yang paling berkesan adalah bila ada yang mau melahirkan di waktu malam, masyarakat pun menjemput dirinya dengan kendaraan motor, dengan jarak sekitar tiga kilo meter menuju Dusun Salena. Jalan bebatuan serta suasana yang cukup gelap, tentunya penuh resiko bagi seorang permpuan.
“Akan tetapi semua itu saya jalani dengan tabah walaupun hingga saat ini saya belum terangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS), setiap saya menjalani tugas malam melayani masyarakat terkadang saya berfikir kapan hal ini akan berubah, penerangan listrik sudah ada begitupun dengan jalan sehingga setiap menjalani tugas malam saya tidak merasa takut lagi,” harap wanita berjilbab ini.
Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian setidaknya penerangan lampu listrik sehingga ia bisa tinggal di rumah dinas walau sendiri. Yang terpenting adalah nasibnya bisa berubah dengan terangkat menjadi PNS
“Dan seandainya itu akan menjadi kenyataan, saya akan tetap mengabdi di Dusun Salena sebagai pelayan masyarakat dan akan memberikan yang terbaik,’’ akunya. (hady)

mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=448&Itemid=48 - 51k -


Senin, 23 Februari 2009

Hubungan sedarah

Waspadai Perilaku Incest Dalam Keluarga ...

Oleh: Dr. Sawitri Supardi-Sadarjoen, Psi

Seorang anak perempuan (21 tahun) dari sepuluh bersaudara, merasa bingung atas tuntutan orang tua untuk menikah karena sejak ia berumur 13 tahun telah melakukan incest dengan kakak laki-lakinya yang berusia tiga tahun lebih tua daripadanya, di luar sepengetahuan orang tua. Menurut kakak laki-lakinya, ia mulai tertarik pada adiknya sejak ia berusia 14 tahun, pada saat itu, ia melihat adiknya tertidur dengan pakaian tersingkap. Timbullah birahinya, sehingga ia mulai menggerayangi adiknya.

Perilaku ini telah berulang kali diakukan terhadap adiknya, tanpa setahu adiknya karena dilakukan jika si adik sudah tertidur lelap sekali. Ketika adiknya berumur 15 tahun, ia sempat terbangun, saat kakaknya memulai perilaku incest. Namun adiknya tidak marah, bahkan memberikan respon yang menyenangkan sehingga terjadilah koitus sempurna. Untungnya, hingga saat ini tidak pernah terjadi kehamilan.

Persoalan bagi adiknya saat ini adalah bahwa ia tidak berani mencoba berpacaran dengan teman prianya karena merasa tidak suci lagi. Di pihak lain, orang tua sangat menuntut agar ia memilih salah satu pria yang mendekatinya dan segera melangsungkan pernikahan. Untuk menceritakan keadaannya secara terus terang pada orang tuanya ia tidak berani. Sementara itu, incest dengan kakaknya masih dilakukan dan ia merasakan kenikmatan, bahkan apabila kakaknya lama tidak mendekati, ia merasa memhutuhkan reaksi incest tersebut.

Sebetulnya, incest prepubertas merupakan variasi yang normal dalam perkembangan heteroseksual, tetapi apabila perilaku incest ini berlarut-larut dan melampaui transisi fase perkembangan, maka kejadian ini erat kaitannya dengan perkembangan psikopatologi yang cukup serius.

Anak perempuan pada kasus tersebut ternyata memiliki kepribadian yang neurotik dan depresif. Sedangkan kakaknya memiliki kecenderungan kepribadian antisosial. Ia juga adalah seorang pecandu ganja dan obat-obatan dengan tingkah laku yang sangat impulsif.

Incest digambarkan sebagai kejadian relasi seksual diantara individu yang berkaitan darah. Akan tetapi, istilah tersebut akhirnya dipergunakan secara lebih luas, yaitu untuk menerangkan hubungan seksual ayah tiri dengan anak tiri, antar saudara tiri, padahal kedua hubungan seksual yang terakhir ini tidak terjadi pada individu yang berkaitan darah. Incest merupakan perbuatan terlarang bagi hampir setiap lingkungan budaya.

Freud (1913) berkesimpulan bahwa dasar tabu incest adalah apabila incest dibenarkan maka akan terjadi persaingan, perebutan pasangan dalam lingkungan keluarga, antara ayah-ibu-saudara-saudara. Jelas bahwa persaingan atau perebutan semacam itu akan membawa kehancuran keluarga dan suku bangsa sendiri.

Freud kemudian menambahkan bahwa disposisi psikis yang dibawa sejak lahir akan tetap efektif apabila mendapat persaingan tertentu daripada proses percampuran darah antara individu yang tidak ada kaitan darahnya. Selain itu, tidak ada satu generasi pun yang akan mampu mempertahankan disposisi psikis yang positif dalam garis keturunan yang sama. Kecuali itu, ketakutan kastrasi pada fase phallic menghambat pelampiasan fantasi incest seorang anak laki-laki terhadap ibunya sendiri.

Fakta biologis juga memperkuat tabu incest karena kasus kematian, retardasi mental, dan kelainan kongenital sangat banyak terjadi sebagai akibat incest.

Walaupun demikian, terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terlanggarnya tahu incest.

Lustig menyatakan bahwa terdapat lima kondisi gangguan keluarga yang memungkinkan terlanggarnya tabu incest, yaitu:

* Keadaan terjepit, dimana anak perempuan manjadi figur perempuan utama yang mengurus keluarga dan rumah tangga sebagai pengganti ibu.
* Kesulitan seksual pada orang tua, ayah tidak mampu mengatasi dorongan seksualnya.
* Ketidakmampuan ayah untuk mencari pasangan seksual di luar rumah karena kehutuhan untuk mempertahankan facade kestabilan sifat patriachat-nya.
* Ketakutan akan perpecahan keluarga yang memungkinkan beberapa anggota keluarga untuk lebih memilih desintegrasi struktur daripada pecah sama sekali.
* Sanksi yang terselubung terhadap ibu yang tidak berpartisipasi dalam tuntutan peranan seksual sebagai istri.

Faktor kondisi sosial yang sering memungkinkan pelanggaran tabu incest adalah rumah yang sempit dengan penghuni yang berdesakan, alkoholism, isolasi geografis, sehingga sulit mencari hubungan dengan anggota keluarga yang lain.

Incest ayah dengan anak perempuan akan terjadi bila ayah terlalu lama meninggalkan keluarga dan ketika kembali menemukan istrinya sudah tua dan tidak menarik lagi, sedangkan putrinya berangkat dewasa dan menarik. Juga sering terjadi pada peristiwa perceraian dimana anak perempuan tinggal bersama ayah saja. Keadaan ini memudahkan kita untuk memahami berita-berita mengenai incest ayah dengan anak perempuan di koran-koran dewasa ini.

Bagaimana halnya dengan pihak anak perempuan pada incest ayah dengan anak perempuan?

Biasanya anak perempuan yang melakukan inisiatif mula pada incest tersebut. Yaitu, anak perempuan yang kesepian, ibunya tidak memperhatikan mereka karena memiliki minat lain di luar rumah. Anak ini menghayati incest dengan ayah sebagai pemenuhan kebutuhan kasih sayang dan perhatian orang tua. Anak perempuan ini biasanya memiliki kepribadian yang pseudomaturitas, perkembangan ego remajanya terganggu. Anak ini juga cenderung berkembang ke arah kepribadian psikopatis dan setelah terjadi incest, ia akan terjerumus dalam perilaku promiscuity, tingkah laku antisosial, frigiditas, homoseksualitas, depresi dan ketidakmampuan belajar.

Sibling incest (antar saudara) sering terjadi pada keluarga yang banyak anak dan hidup berdesakan dalam ruang yang sempit, kurang perhatian orang tua karena kesibukannya.

Incest antara ibu dan anak laki-laki relatif jarang terjadi, mengingat sanksi sosial dan budaya terhadap incest ibu dan anak laki-laki tampak lebih berat. Selain itu, tindakan tersebut pada umumnya dilarang oleh setiap lingkungan budaya.


Sumber : http://www.kompas.com/kesehatan/news/0509/14/132152.htm

Rabu, 18 Februari 2009

KISAH POHON, DAUN DAN ANGIN

POHON (Part 1)

Orang2 memanggilku “POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar
pohon.
AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark
pada semua lukisanku.
AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali…

Ada satu wanita yang sangat AKU cintai..tapi AKU tidak punya
keberanian
untuk mengatakannya…
Dia tidak cantik..tidak memiliki tubuh yang sexy..
Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita
biasa saja.
AKU menyukainya..sangat menyukainya..
Gayanya yang innocent dan apa adanya..kemandiriannya..kepandaiannya
dan
kekuatannya…
Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena…
AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku…
AKU takut…jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan
hilang…
AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya…
AKU merasa dia adalah “sahabatku”…
AKU akan memilikinya tiada batasnya…tidak harus memberikan semuanya
hanya untuk dia…

Alasan yang terakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai
pergumulan
selama 3 tahun ini…
Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis
selama 3 tahun…

Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya…
Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah…”lanjutkan saja” katanya,
setelah itu pergi meninggalkan kami.
Esoknya, matanya bengkak..dan merah…
AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis…
but AKU tertawa…bercanda dengannya seharian di ruang itu…
Di sudut ruang itu dia menangis…dia tidak tau bahwa AKU kembali
untuk
mengambil sesuatu yang tertinggal…
Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana….

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya…
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya
untuk
memulai perang dingin…
Tapi AKU masih tetap bersama pacarku…
AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan
kaget…
AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama
pacarku…
Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang
terjadi sebelumnya…
AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit
hatiku sama buruknya dengan dia…
AKU juga sedih…

Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi…
Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang
ingin kukatakan padanya…
Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan
sesuatu padaku…
AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku…
Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan
seseorang…
AKU tau pria itu…dia sering mengejarnya selama ini…Pria yang
baik,
penuh energi dan menarik…

AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum
dan mengucapkan selamat padanya…
Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak
dapat menahannya…
Seperti ada batu yang sangat berat didadaku…AKU tak bisa bernapas
dan
ingin berteriak namun apa daya…

Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya…
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan
kehadirannya…
Handphoneku bergetar…ternyata ada SMS masuk…SMS itu dikirim 10
hari
yang lalu ketika aku sedih dan menangis…

SMS itu berbunyi,”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON
tidak memintanya untuk tinggal?”

DAUN (Part 2)

AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa?
Karena AKU merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini
ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi
“Sahabat” .
Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya…
AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari
sebelumnya - CEMBURU…
Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon.
Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2
bulan…
Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa
gembiranya.
Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi…

AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa
dia tidak mau mengatakannya?
Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk
melangkah?
Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih…
Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa…

AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah
tangan…
Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati…AKU tahu
kesukaannya…kebiasaannya…
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui…
Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?
Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya…memberinya
perhatian…menemani…dan
mencintainya…
Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku…
Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam…mengharapkan
mengirimku
SMS…
AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku…
Karena itu, AKU menunggunya…
3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah…Kadang AKU
berpikir untuk tetap menunggu…
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini…

Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku…setiap hari dia
mengejarku
tanpa lelah…
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan
dariku…
AKU berpikir…apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku
untuknya ?!..

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk
terbang
dari pohon…
Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang
yang
kecil di hatiku…

AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat
yang
lebih baik…
Akhirnya AKU meninggalkan Pohon…tapi Pohon hanya tersenyum dan
tidak
memintaku untuk tinggal…
AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku…

“DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?”

ANGIN (Part 3)

AKU menyukai seorang gadis bernama Daun…
karena dia sangat bergantung pada Pohon..jadi aku harus menjadi ANGIN
yang kuat…

Angin akan meniup Daun terbang jauh…
Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami…
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya
memerhatikan Pohon…
Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya…
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya…
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku…seperti daun yang suka
melihat Pohon.
Satu hari saja tak kulihat dia…AKU merasa sangat kehilangan…

Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun…
Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi…
Esoknya…Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang
memperhatikan Pohon…
AKU melangkah dan tersenyum padanya…Kuambil secarik
kertas..kutulis dan
kuberikan padanya…
Dia sangat kaget…

Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku…
Esoknya…dia datang…menghampiriku dan memberikan kembali kertas
itu…
Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu
karena
Daun tidak mau meninggalkan Pohon.
AKU melihat kearahnya…kuhampiri dengan kata2 itu…
Sangat pelan…dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan
telponku…

AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU…tapi AKU akan berusaha agar
suatu hari dia menyukaiku…
Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x
kepadanya…
Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan…tapi AKU tidak
menyerah…
Keputusanku bulat….AKU ingin memilikinya…dan berharap dia akan
setuju
menjadi pacarku….

Aku bertanya,” apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah
membalas?
Mengapa kau selalu membisu?”
Dia berkata, “AKU menengadahkan kepalaku”…

“Ah?” Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar…
“Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak…

Kuletakkan telepon……melompat….berlari seribu langkah…ke
rumahnya…
Dia membuka pintu bagiku…Ku peluk erat-erat tubuhnya…

“DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?”

Ibu, Kenapa Engkau Menangis

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….”

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.”Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?”Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,”Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup

Senin, 16 Februari 2009

PENGERTIAN LEMAK

A. PENGERTIAN LEMAK

Lemak adalah suatu dalam tubuh yang terdiri atas :

- Asam lemak

- Triglycerida

- Kolesterol

- Posfolipid

- Glikolipid

- Dst.

Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda misalnya :

- Sebagai sumber tenaga

- Sebagai bantalan terhadap benturan.

- Sebagai isolataor terhadap panas

- Dll.

CHOLESTEROL

Fungsi kolesterol dalam tubuh antara lain :

- Merupakan zat esensial untuk membran sel tubuh

- Merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan

- Merupakan bahan baku untuk membentuk hormon steroid, misalnya : progesterone dan estrogen pada wanita, testoteron pada pria, corticosteroid dan lain-lain.

Makanan yang mengandung kolesterol antara lain : goring-gorengan, daging, otak, jeroan (usus, hati, ginjal, paru-paru, jantung), kuning telur, kacang-kacangan, dan lain-lain.

LIPOPROTEIN

Lemak dalam tubuh diangkut dari suatu tempat ke tempat lain, karena lemak bersifat tidak larut dalam air, maka untuk mengangkut lemak tersebut diperlukan suatu alat pengangkut, yaitu apo-protein, suatu jenis protein.

Apo-protein dengan lemak yang diangkutnya membentuk suatu ikatan yang disebut lipoprotein.

Lipoprotein ada 4, yaitu :

1. Chylomikron

Komponen utamanya : Triglycerida (90 – 95%). Berasal dari makanan exogenous, plasma yang mengandung chylomikron berwarna seperti susu LIPAEMIC.

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)- Pre Beta Lipoprotein.

Disebut juga Alpha-2-Lipoprotein. Gunanya untuk mengangkut triglycerida yang dibentuk oleh hepar.

3. LDL (Low density lipoprotein)

Komponennya terdiri dari : - protein (25%)

- cholesterol (40%)

Gunanya untuk mengangkut chlolesterol.

4. HDL (High density lipoprotein) – Alpha lipoprotein

Disebut juga Alpha-1-lipoprotein. Komponen utama terdiri dari : - protein (50%)

- cholesterol (20%)

Gunanya untuk mengangkut chlolesterol dan fofolipid.

Untuk mudahnya kita lipoprotein dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

1. Chylomikron dan VLDL

Lipoprotein ini mengandung triglycerida, ukurannya relatip besar dan tidak dapat menembus tunica intima yaitu selaput tipis yang melapisi bagian dalam pembuluh darah.

2. LDL dan HDL

LDL terutama mengandung cholesterol dan HDL terutama mengandung fosfolipid, lipoprotein ini ukurannya kecil dan dapat menembus tunic intima.

ESTER CHOLESTEROL

Dibuat dalam hati dan dan berasal dari chlolesterol darah, sebagian kecil dibuat dalam pancreas dan selaput lendir usus.

Total chlolesterol = Chlolesterol bebas + Ester chlolesterol. 65 – 75% dari kadar total chlolesterol terdiri dari ester cholesterol, kadar ini meningkat pada usia yang meningkat. Ester chlolesterol mengikuti naik turunnya total chlolesterol. Hati adalah tempat penting dalam pembentukan chlolesterol , ester chlolesterol serta ekskresinya kedalam saluran empedu.

PHOSPHOLIPID

Ialah senyawa lemak yang mengandung gugusan phosphat yang termasuk golongan ini ialah : Lecithin, cephalin, sphingosin, dan sphingomyelin. Kira-kira separo dari phospholipid plasma ialah lecithin. Kadar phospholipid plasma biasanya meninggi meninggi bersamaan dengan meningginya kadar chlolesterol plasma. Angka normal untuk orang dewasa dalam keadaan puasa antara 5 – 12 mg/ 100 ml sebagai P atau 125 – 130 mg/ 100 ml sebagai lecithin. Kadar ini tampak lebih tinggi pada usia lanjut.

TUGAS SKENARIO PENKES KLIMAKTERIUM
Diperankan oleh :
Kartika Sari.D sebagai bidan
Rina Chandrasari sebagai pasien
Tanti Fitriyana sebagai moderator

( Pada suatu hari Ny.Y datang ke Bidan X untuk berkonsultasi tentang keadaan yang dialaminya ,Ny.Y merasa ada yang aneh pada dirinya, ia takut menderita suatu penyakit yang parah.Sesampainya di tempat bidan X,Ny.Y mengetok pintu dan mengucapkan salam....)

Ny.Y : Assalamualikum,permisi bu...
Bidan.X : Waalaikumsalam,mari bu silakan masuk,silakan duduk
Ny.Y : Iya bu,terima kasih
Bidan.X : bentar ya bu ditutup dulu tirainya,Sebelumnya perkenalkan dulu saya bidan X,ada
yang bisa saya bantu?
Ny.Y : oh...iya bu,saya cuma mau konsultasi saja kok
Bidan X : Sebelumnya dengan ibu siapa ya?
nY.y : Saya ibu Y
Bidan X : Umur...?
Ny.Y : 48 tahun
Bidan.X : Pekerjaan ibu?
Ny.Y : Saya hanya ibu rumah tangga
Bidan.X : Alamat/ibu tinggal?
Ny.Y : Aromasari Rt 09/Rw 01 Sukorejo kendal
Bidan.X : Gimana bu?
Ny.Y : Begini bu,sudah 1 tahun ini haid saya tidak teratur,saya takut kalau terjadi apa-apa
bu......
Bidan.X : baik bu,kira-kira ibu mendapatkan haid yang terakhir kapan?
Ny.Y : Saya haid terakhir kira-kira 3 bulan yang lalu
Bidan.X : selain haid ibu tidak teratur,keluhan apa lagi yang ibu rasakan ?
Ny.Y : Setiap malam saya sering kepanasan,lalu sering pusing dan sulit tidur bu.....
Bidan.X : Apa ibu sering marah,merasa pegal-pegal,sering kesemutan dan mudah capek?
Ny.Y : Iya bu,apakah saya sakit parah?
Bidan.X : oh,ibu tidak usah khawatir,dengan melihat kondisi ibu yang seperti sekarang ini,
apalagi umur ibu sudah mencapai 48 tahun kemungkinan ibu sedang mengalami
masa klimakterium
Ny.Y : Masa klimakterium itu apa to bu?
Bidan.X : masa klimakterium itu adalah masa peralihan antara masa reproduksi dimana ibu b
bisa hamil ke masa senium/masa tua,masa ini bukanlah suatu bahaya tetapi masa
yang normal dialami semua wanita,masa ini berlangsung beberapa tahun sebelum
dan sesudah ibu berhenti haid.Ini terjadi karena hormon estrogen dalam tubuh ibu
mulai menurun,bila selama ini ibu haid teratur setiap bulan,pada masa ini haid ibu
mulai tidak teratur,bisa lebih cepat atau lebih lama waktunya,sampai akhirnya ibu
tidak akan haid lagi.Selain haid tidak teratur gejala yang sering timbul antara lain
ibu mudah tersinggung,cepat lelah,depresi,dan sulit tidur.sedangkan gangguan saraf
yang tarjadi adalah rasa panas pada muka,banyak keringat terutama pada malam
hari juga sakit kepala.
Ny.Y : Oh begitu ya bu,terus bagaimana cara mengatasinya bu?
Bidan.X : Ibu harrus mulai hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi serta pengaturan
diet tinggi kalsium dan rendah lemak.saya sarankan juga ibu menurunkan berat
badan,olahraga dan tidur teratur untuk mengurangi resiko teknan darah tinggi.ibu
juga harus banyak ibadah untuk menyeimbangi antara kebutuhan jasmani dan
rohani.Bila diperlukan ibu juga bisa berkunjung ke dokter spesialis obstetri dan
ginekologi atau spesialis kandungan untuk terapi hormonal.Apakah penjelasan saya
bisa dimengerti?
Ny.Y : iya bu saya mengerti
Bidan.X : ada yang perlu ditanyakan lagi?
Ny.Y : Tidak bu....
Bidan.X : Kalau ibu sudah mengerti,tolong diulangi penjelasan saya tadi
Ny.Y : Iya,melihat gejala-gejala yang saya alami,kemungkinan saya sedang mengalami
masa klimakterium dan apa yang saya alami adalah hal yang wajar dan akn dialami
oleh semua wanita,jadi saya tidak perlu khawatir.
Bidan.X : Apa saja yang harus ibu lakukan dengan keadaan seperti itu bu?
Ny.Y : Saya harus mulai hidup sehat dengan makan-makanan bergizi,diet rendah lemak
dan tinggi kalsium,olahraga teratur dan bila perlu datang ke dokter spesialis untuk
terapi hormonal
Bidan.X : Jadi mulai sekarang ibu tidak usah khawatir
Ny.Y : Iya bu kalau begitu saya permisi dulu,dan terimakasih banyak bu
Bidan.X : Iya bu sama-sama,bila ada keluhan lain silakan ibu datang kesini
Ny.Y : Iya bu,assalamualaikum
Bidan.X : Waalaikumsalam

Senin, 09 Februari 2009

MENOPAUSE & KLIMAKTERIK

Menopause adalah haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai berakhirnya fungsi reproduksi seorang wanita. Oleh karena itu, tidak jarang seorang wanita takut menghadapi saat menopausenya. Kehidupan menjelang dan setelah menopause inilah yang sering disebut sebagai ‘masa senja’ atau masa klimakterium.
Istilah menopause seringkali disalah-artikan dengan klimakterium.
  1. Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-reproduktif.
  2. Masa klimakterium meliputi pramenopause, menopause, dan pascamenopause. Pada wanita terjadi antara umur 40-65 tahun.
  3. Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi pada wanita umur kurang dari 40 tahun.
  4. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah mulai timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan terjadi perdarahan tak teratur.
  5. Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut. Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.
  6. Pascamenopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH dan LH), dan kadang-kadang hipertiroid.
  7. Sindrom klimakterik klinis adalah keluhan-keluhan yang timbul pada masa pramenopause, menopause, dan pascamenopause.
  8. Sindrom klimakterik endokrinologis adalah penurunan kadar estrogen, peningkatan kadar gonadotropin (FSH dan LH). Disebut juga sebagai sindrom defisiensi estrogen.

Beberapa penulis menyatakan bahwa masa klimakterik adalah masa penyesuaian dari seorang wanita terhadap menurunnya produksi hormon-hormon yang dihasilkan ovarium dan dampaknya terhadap poros hipotalamus-hipofisis dan organ sasaran. Sudah lama diketahui bahwa hampir semua wanita menopause hidup dalam keadaan defisiensi estrogen. Kekurangan hormon ini menyebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang bergantung pada estrogen, seperti ovarium, uterus (rahim) dan endometrium. Kekuatan serta kelenturan vagina dan jaringan vulva menurun, dan akhirnya semua jaringan yang bergantung pada estrogen akan mengalami atrofi (mengkerut). Cepat atau lambat gangguan akibat kekurangan estrogen pasti akan muncul, yaitu berupa peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, pengurangan jaringan tulang yang menjurus ke osteroporosis, gangguan psikis, kelelahan dan depresi. Keluhan-keluhan ini perlu dikenal agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Sebagian pakar kesehatan berpendapat bahwa menopause merupakan peristiwa alamiah dan bukan diakibatkan oleh penyakit khusus (penyakit defisiensi hormon), sehingga tidak memerlukan pengobatan tetapi hanya membutuhkan pengertian dari keluarga, lingkungan dan dirinya sendiri. Namun banyak pula yang menganggap proses ini sebagai kelainan yang memerlukan pengobatan tersendiri.
Agar kehidupan usia senja ini berlangsung dalam kepuasan dan kebahagiaan, maka setiap wanita perlu mengadakan persiapan untuk menghadapinya. Salah satu persiapan yang penting adalah mengetahui organ tubuh kita sendiri dan fungsinya, serta mengenal bagaimanakah sebenarnya kejadian masa klimakterik itu.

Gejala-gejala sindrom klimakterik
Penurunan fungsi ovarium dapat berlangsung cepat pada sebagian wanita dan lebih lambat pada yang lainnya. Sebagian wanita menghasilkan estrogen endogen yang cukup sehingga tetap tanpa gejala, sedangkan yang lain memperlihatkan beragam gejala semasa klimakterium.
Gejala-gejalanya dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup: · gejolak panas (hot flushes)
    · keringat malam yang banyak
    · rasa kedinginan
    · sakit kepala
    · desing dalam telinga
    · tekanan darah yang goyah
    · berdebar-debar
    · susah bernafas
    · jari-jari atrofi
    · gangguan usus (meteorismus)
  2. Gangguan psikis · mudah tersinggung
    · depresi
    · lekas lelah
    · kurang bersemangat
    · insomania atau sulit tidur
  3. Gangguan organik · infark miokard (gangguan sirkulasi)
    · atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
    · osteoporosis
    · gangguan kemih (disuria)
    · nyeri senggama (dispareunia)
    · kulit menipis
    · gangguan kardiovaskuler

PERUBAHAN-PERUBAHAN ORGANIK PADA MASA KLIMAKTERIK TD {font-family:Verdana;font-size:12}

Organ sasaran Bentuk perubahan Akibatnya
Urogenital Atrofi vulva, vagina, uterus, vesika
urinaria
Elastisitas menurun, mengecil, kering,mudah cedera, mudah infeksi
Hemodinamik Gangguan pembuluh darah tepi Infark miokard
Metabolisme Hiperkolesterolemia,kekurangan kalsium,gangguan metabolisme karbohidrat Aterosklerosis, osteoporosis,adipositas
Endokrin Hiperfungsi hipofisis,disfungsi tiroid, peningkatan androgen Hipertiroid, defeminisasi,virilisasi
Vegetatif Hipersimpatikotonik,ataksi Labil, gangguan somatik

Penyebab dan gangguan hormonal klimakterium
Perkembangan dan fungsi seksual wanita secara normal dipengaruhi oleh sistem poros hipotalamus-hipofisis-gonad yang merangsang dan mengatur produksi hormon-hormon seks yang dibutuhkan. Hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang akan merangsang kelenjar hipofisis untuk menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon FSH dan LH ini yang akan mempersiapkan sel telur pada wanita. FSH dan LH akan meningkat secara bertahap setelah masa haid dan merangsang ovarium untuk menghasilkan beberapa follicle (kantong telur). Dari beberapa kantong telur tersebut hanya satu yang matang dan menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Sel telur dikeluarkan dari ovarium (disebut ovulasi) dan ditangkap oleh fimbria (organ berbentuk seperti jari-jari tangan di ujung saluran telur) yang memasukkan sel telur ke tuba fallopii (saluran telur). Apabila sel telur dibuahi oleh spermatozoa maka akan terjadi kehamilan tetapi bila tidak, akan terjadi haid lagi. Begitu seterusnya sampai mendekati masa klimakterium, dimana fungsi ovarium semakin menurun.
Masa pramenopause atau sebelum haid berhenti, biasanya ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pramenopause bisa terjadi selama beberapa bulan sampai beberapa tahun sebelum menopause. Pada masa ini sebenarnya telah terjadi aneka perubahan pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah sel telur dan menurunnya pengeluaran hormon seks. Menurunnya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin. Hal ini akan mengakibatkan interaksi antara hipotalamus-hipofisis terganggu. Pertama-pertama yang mengalami kegagalan adalah fungsi korpus luteum. Turunnya produksi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini akan mengakibatkan peningkatan produksi dan sekresi FSH dan LH. Peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal yang paling baik untuk mendiagnosis sindrom klimakterik.
Secara endokrinologis, klimakterik ditandai oleh turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Pada wanita masa reproduksi, estrogen yang dihasilkan 300-800 ng, pada masa pramenopause menurun menjadi 150-200 ng, dan pada pascamenopause menjadi 20-150 ng. Menurunnya kadar estrogen mengakibatkan gangguan keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolik dan gangguan siklus haid. Beratnya gangguan tersebut pada setiap wanita berbeda-beda bergantung pada:

  1. Penurunan aktivitas ovarium yang mengurangi jumlah hormon steroid seks ovarium. Keadaan ini menimbulkan gejala-gejala klimakterik dini (gejolak panas, keringat banyak, dan vaginitis atrofikans) dan gejala-gejala lanjut akibat perubahan metabolik yang berpengaruh pada organ sasaran (osteoporosis).
  2. Sosio-budaya menentukan dan memberikan penampilan yang berbeda dari keluhan klimakterik
  3. Psikologik yang mendasari kepribadian wanita klimakterik itu, juga akan membe-rikan penampilan yang berbeda dalam keluhan klimakterik.

Keluhan-keluhan
Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik mempunyai keluhan. Gejala yang tetap dan tersering adalah gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan sensasi seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas dada, leher, dan muka. Keluhan ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah, mudah tersinggung, gugup dan jiwa yang kurang mantap.
Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-debar, rasa kesemutan di tangan dan kaki, serta nyeri tulang dan otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat mengganggu, sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran bangun pagi. Semua keluhan ini kurang menggembirakan bagi seorang wanita, dan mendorong penderita mencari pengobatan.
Atrofi epitel genital dapat mengakibatkan vaginitis senilis. Gejala-gejalanya mencakup: iritasi, rasa terbakar, pruritus, leukorea, dispareunia, perdarahan vaginal, penurunan sekresi vaginal, penipisan epitel dan mudah kena trauma, pemendekan dan pengurangan kelenturan vagina. Kebanyakan masalah seksual dialami oleh wanita pascamenopause adalah karena status fisis dari mukosa vagina, yang harus memelihara kelembaban protektif yang cukup dan memberikan pelumas selama sanggama. Setelah menopause, perubahan atrofik dapat menyebabkan dispareunia, vaginitis, vaginismus, tak-nyaman fisis, dan hilang minat seksual.
Kulit wanita banyak dipengaruhi oleh estrogen sehingga menimbulkan kulit kehilangan elastisitasnya, berkerut, kering dan menjadi lebih tipis. Hal tersebut mengurangi kecantikan seorang wanita, sehingga wanita merasa kurang percaya diri lagi (dan dapat menambah ketidakseimbangan emosi wanita tersebut).
Gangguan psikogenik, ini mencakup : peningkatan rasa gelisah, depresi, mudah cemas, insomnia, dan sakit kepala. Keadaan lain yang dapat diperberat oleh gejala menopause mencakup : masalah psikosomatik yang telah ada yang diperkuat oleh gejolak panas, pola tidur yang diganggu oleh keringat malam, penurunan libido karena vaginitis atrofikans yang mengakibatkan dispareunia.
Osteoporosis adalah gangguan tulang yang terutama menyerang tulang trabekular, menyebabkan pengurangan kuantitas tulang sehingga mengakibatkan tulang keropos. Meskipun kedua jenis kelamin mengalami kehilangan massa tulang dengan proses menua, jarang bagi pria mengalami gejala osteoporosis sebelum usia 70.

Pengobatan menopause

  1. Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua masalah klimakterik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja. Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat terjadinya menopause, melainkan memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa klimakterium. Hubungan pribadi yang baik, saling percaya antara suami-istri, maupun antara dokter-penderita akan memberikan harapan yang besar akan kesembuhan. Pemberian obat-obat penenang bukanlah cara pengobatan yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter keluarga sering sekali menolong.
  2. Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi estrogen. Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat kekurangan estrogen, sehingga dengan sendirinya pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen, meski bukan tanpa risiko.
    Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk selang waktu yang singkat dan kemudian berangsur-angsur dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep ini tidak berlaku lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala menopause telah mengidap defisiensi estrogen dan akan tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi estrogen jangka panjang dapat menyebabkan berkembangnya osteoporosis, penyakit jantung aterosklerotik, dan mungkin perwujudan psikogenik.
    Program yang seimbang dari pengobatan estrogen-pengganti yang dikombinasikan dengan progestogen siklik merupakan pengobatan terbaik, karena tujuan nyata dari estrogen-pengganti adalah tidak hanya untuk meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga untuk mencegah akibat metabolik seperti osteoporosis dan ateroskletosis.
    Pengobatan terpilih untuk vaginitis atrofikans adalah estrogen lokal dalam bentuk krim vaginal (misalnya Ovestin), yang diserap dengan baik ke dalam mukosa vagina. Pemakaian harian perlu diberikan untuk 1-2 minggu, kemudian 3 kali seminggu lazimnya cukup untuk dosis pemeliharaan.
    Pengobatan sistemik secara oral atau secara lain biasanya dimulai serentak. Pengobatan vaginal lokal terkadang dapat dihentikan setelah beberapa bulan, atau pengobatan krim vaginal mungkin dibutuhkan selain estrogen sistemik. Gejala iritatif cepat mereda dengan krim vaginal tetapi pemulihan aliran darah vaginal yang normal membutuhkan waktu hingga satu tahun.
    Lebih jauh, epitel vulva juga menjadi tipis dan dapat teriritasi atau mudah terinfeksi. Keadaan ini umumnya menunjukkan respons terhadap pemakaian krim estrogen vaginal, tetapi krim testosteron 1-2% mungkin diperlukan untuk kraurosis vulva atau kondisi vulva atrofik atau leukoplakik lain. Gatal (pruritus) vulva terkadang membutuhkan krim hidrokortison 1% atau krim kortikosteroid lain untuk memulihkan sebagai tambahan bagi krim estrogen atau testosteron.
    Keutuhan mukosa traktus urinarius bawah bergantung pada estrogen. Oleh karena itu defisiensi estrogen dapat menghasilkan gejala-gejala iritatif, seperti: nyeri berkemih (disuria), rasa terbakar ketika berkemih, radang kandung kemih (sistitis), karunkula uretra, dan uretritis nir-gonokokus. Keadaan ini berespons paling baik terhadap pemakaian lokal krim estrogen vaginal serentak dengan pemulaan pengobatan estrogen oral.

Persyaratan pemakaian sulih estrogen
Sebelum pemberian estrogen dimulai, perlu diketahui persyaratan-persyaratan :

  1. apakah tekanan darah normal,
  2. adalah kelainan atau keganasan pada serviks dan payudara,
  3. apakah uterus membesar,
  4. apakah hati dan kelenjar tiroid normal,
  5. apakah terdapat varises.

Bila terdapat kelainan pada keadaan seperti ini, maka estrogen tidak dapat digunakan.
Pemberian estrogen secara oral dapat menimbulkan gejala gastrointestinal seperti mual dan muntah. Selain itu estrogen akan dihancurkan di hati, sehingga akan memicu pembentukan renin dalam jumlah besar. Renin ini meningkatkan tekanan darah. Atas dasar ini, para ilmuwan lebih menyukai pemberian estrogen dengan cara lain seperti krim atau yang dapat ditempelkan pada kulit.
Pada pemberian oral, sebaiknya dimulai dengan estrogen lemah (estriol) dan dengan dosis rendah yang efektif. Setiap penggunaan estrogen kuat (etinil-estradiol, estrogen konjugasi) sebaiknya selalu digabungkan dengan progesteron. Pemberian progesteron bertujuan mencegah terjadinya keganasan pada endometrium dan payudara. Pemberian siklik adalah pemberian selama 21 hari dengan 7 hari tanpa hormon (istirahat) atau pemberian estrtogen selama 14 hari, kemudian diikuti pemberian progesteron selama 7 hari.
Pemberian estrogen lemah tidak dapat menghilangkan gejala sistemik dan tidak begitu baik digunakan untuk pencegahan penyakit jantung koroner dan osteoporosis. Estrogen lemah sangat efektif untuk menghilangkan keluhan urogenital, yang paling banyak dianjurkan penggunaannya adalah estrogen alamiah (estrogen konjugasi) maupun progesteron alamiah (MPA, didrogestron). Estrogen dan progesteron jenis ini tidak terlalu membebani hati.
Cara yang paling mudah adalah pemberian pil KB. Pemberian secara siklik memberikan keuntungan karena pengobatan estrogen yang malar (terus-menerus) dapat memacu proliferasi jaringan dan perdarahan uterus yang atipik. Pemberian estrogen dan progesteron (atau pil KB) pada wanita pramenopause selain dapat mengurangi keluhan, juga dapat mengatur siklus haid dan mencegah kehamilan, sedangkan pemberian estrogen dan progesteron pada masa pascamenopause selain dapat mengurangi keluhan, juga merupakan pencegahan terhadap terjadinya osteroporosis dan infark miokard.
Pemberian secara topikal berupa krim atau pessarium hanya dilakukan jika ada perubahan pada vagina yang menyebabkan dispareunia atau bila tidak memungkinkan pemberian secara oral. Meskipun diberikan secara topikal, ternyata sejumlah kecil estrogen dapat diserap ke dalam darah, sehingga perlu juga ditambahkan progesteron. Perlu diketahui bahwa pemakaian ke dalam vagina dapat pula mengenai suami ketika melakukan sanggama. Penanaman susuk (implant atau pellet) subkutan tidak boleh dilakukan pada wanita yang masih memiliki uterus karena dapat terjadi perdarahan hebat dan sulit diatasi. Cara ini paling baik digunakan pada wanita yang telah diangkat rahimnya.
Pemberian transdermal (ditempelkan pada kulit) merupakan cara terbaru dan sudah banyak dipakai di beberapa negara maju. Keuntungan utama cara ini adalah bahwa estrogen langsung masuk ke sirkulasi darah tanpa harus melalui hati. Pemberian cara ini sangat baik untuk mencegah osteoporosis serta tidak meningkatkan kadar renin, aldosteron, maupun lipid.

Pemberian hormon
Lama pemberian hormon steroid seks
Lama pemberian hormon steroid seks selama 6 bulan tidak cukup, karena begitu obatnya dihentikan maka keluhannya segera timbul kembali. Pada umumnya keluhan akan hilang bila pengobatan berlangsung 18-24 bulan. Bila perlu estrogen dapat diberikan selama 8-10 tahun, bahkan dapat sampai 30-40 tahun. Selama pemakaiannya dikombinasikan dengan progesteron, jarang sekali terjadi keganasan. Yang terpenting adalah kepada semua wanita diberikan keterangan yang cukup dan jelas.
Risiko pemberian estrogen
Telah lama diketahui bahwa pemberian estrogen pada wanita menopause merupakan cara yang tepat. Banyak ahli berpendapat bahwa estrogen dapat menimbulkan keganasan pada wanita. Pendapat ini akhirnya membuat banyak wanita takut dan ragu-ragu menggunakan estrogen. Padahal bila estrogen digunakan bersamaan dengan progesteron kemungkinan terjadinya keganasan adalah sangat kecil. Keganasan akan timbul bila memang wanita itu memiliki faktor risiko untuk terkena keganasan. Risiko tersebut dapat berupa obesitas, diabetes mellitus, siklus haid tak teratur, anovulasi, dan infertilitas, perokok, dan peminum alkohol.
Selama penggunaan estrogen, setiap wanita diharuskan kontrol secara teratur. Usaha ini merupakan jaminan yang terbaik bagi kesehatan wanita tersebut. Perdarahan yang tak teratur, jumlahnya banyak, defekasi dan miksi bercampur darah merupakan hal yang perlu dicurigakan terhadap keganasan. Hal-hal seperti ini tidak perlu menimbulkan kekhwatiran yang berlebih-lebihan, tetapi merupakan suatu alasan untuk mau berkonsultasi dengan dokter.
Setiap wanita di atas usia 40 tahun diharuskan memeriksakan diri ke dokter paling sedikit 2 kali setiap tahun. Dengan pemeriksaan yang sederhana saja seperti uji Pap (Pap smear) dan perabaan payudara karena dapat mengetahui adanya kegasanaan pada stadium dini.

Masalah Psikologis
Semua gejala psikologis yang timbul pada masa pubertas maupun pada masa klimakterik seperti rasa takut, tegang, rasa sedih, mudah tersinggung dan depresi sebenarnya sangat bergantung pada perubahan hormonal tubuh wanita itu sendiri. Pemberian estrogen dengan dosis rendah dapat mengatasi masalah tersebut. Walaupun ini tidak berarti bahwa semua gejala psikis hanya disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen saja.
Ada penyebab lain yang menimbulkan gangguan psikis. Seorang ibu rumah tangga yang memusatkan kehidupannya hanya untuk membesarkan anak-anaknya lebih mudah mengalami gangguan psikis. Umumnya wanita ini diliputi rasa takut untuk hidup sendiri kelak. Takut karena anak-anaknya nanti akan pergi meninggalkannya seorang diri. Lain lagi halnya bagi seorang wanita yang bekerja di luar rumah. Kesibukan yang dihadapinya di tempat kerja dengan sendirinya akan melupakan keluhan. Tetapi ada juga di antara wanita tersebut justru dengan bekerja keluhan-keluhannya bertambah berat. Mereka takut tidak dapat bekerja dengan baik lagi, takut kehilangan pekerjaannya. Kesemua ini menjadi beban tambahan yang berat, sehingga untuk mengatasi hal ini mereka tidak jarang menggunakan obat-obat penenang atau minum alkohol. Mereka lupa, bahwa obat-obat penenang akan membuat ketergantungan yang terus menerus. Padahal konsultasi dengan seorang dokter saja sudah cukup dapat mengatasi masalah yang dihadapi.
Disfungsi seksual pada wanita menopause, lama dianggap oleh ahli psikologi dan ahli psikoterapi sebagai gangguan psikogenik, telah menunjukkan respons terhadap pengobatan hormonal. Penyembuhan dapat dilakukan dengan estrogen, meliputi krim estrogen vaginal, untuk keluhan seperti vagina kering dan dispareunia dan dengan androgen untuk keluhan kehilangan gairah seksual.
Penting dicatat bahwa wanita pascamenopause telah kehilangan hingga separo dari produksi androgen. Walaupun kebanyakan wanita pascamenopause menunjukkan repons yang baik terhadap pengobatan estrogen-progestogen, beberapa membutuhkan tambahan androgen. Wanita yang diobati dengan substitusi estrogen-androgen adalah lebih composed, elated, dan energetik daripada yang diobati dengan estrogen saja. Penambahan androgen memperkuat gairah seksual dan meningkatkan frekuensi khayal seksual bilamana dibandingkan dengan estrogen saja atau plasebo. Pada Yale Mid-Life Study Program, androgen tidak rutin diberikan kecuali ada defisiensi pada kadar testosteron total atau bebas.
Kehidupan seks pada masa klimakterium Banyak wanita yang berpendapat bahwa hubungan seks tidak mungkin dilakukan lagi pada masa klimakterium. Pendapat seperti ini tidak dapat dibenarkan lagi. Hubungan seks tetap dapat dilakukan meskipun usia telah lanjut.
Akibat kekurangan estrogen, vagina menjadi kering dan mudah cedera sehingga terasa sakit sewaktu bersanggama. Rasa sakit ini dapat dihilangkan hanya dengan pemberian hormon berupa tablet estrogen oral maupun berupa krem vagina. Berkonsultasi dan meminta nasihat dokter tetap merupakan cara terbaik. Masalah utama yang menyebabkan seorang wanita tidak mau melakukan hubungan seks adalah faktor psikis wanita tersebut. Mereka takut, gelisah, tegang, sehingga sulit untuk melakukannya. Keadaan serupa terkadang juga ditemukan pada suami. Istri dan suami mengeluh bahwa mereka sudah tua, kulit sudah keriput dan badan lemah. Untuk apa melakukan hubungan seks lagi. Sekali lagi ditekankan di sini bahwa pendapat tersebut tidak dapat dibenarkan.
Hubungan seks sangat berperan pada keserasian hubungan suami istri. Setiap masalah yang timbul akan menyebabkan ke-retakan dalam rumah tangga. Untuk memecahkan masalah-masalah seperti ini, perlu dicari orang ketiga untuk mengemukakan semua masalah tersebut, dan cara yang sederhana ini acapkali mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Pencegahan beberapa dampak masa klimakterium

  1. Pencegahan kehamilan
    Banyak wanita 40-50 tahun menjadi gelisah bila haidnya tiba-tiba berhenti atau menjadi tidak teratur. Hal yang pertama sekali dipikirkan tentu hamil atau tidak. Tetapi ada juga wanita yang berpendapat, bahwa bila usia sudah di atas 40 tahun dan haid tidak teratur pasti tidak mungkin hamil lagi. Perkiraan seperti ini sudah tidak dapat dibenarkan lagi. Haid yang tidak teratur hanya menunjukkan bahwa pematangan ovum tidak terjadi lagi secara siklis, tetapi bukan berarti tidak dapat terjadi pembuahan. Pencegahan kehamilan harus tetap dilakukan. Kehamilan pada usia ini mempunyai risiko baik bagi ibu yang hamil maupun bagi janinnya.
    Semua jenis kontrasepsi alamiah seperti pantang berkala, pencatatan suhu basal badan, maupun bentuk lainnya sebaiknya tidak dipakai. Cara ini hanya dapat digunakan pada wanita yang siklus haidnya masih teratur.
    Penggunaan pil sebagai kontrasepsi, selain dapat mengatur siklus haid juga sekaligus dapat menghilangkan keluhan klimakterik. Kerugiannya adalah bahwa dengan siklus haid yang teratur tidak dapat ditentukan saat wanita tersebut memasuki menopause. Bila sudah tidak haid lagi dua belas bulan berturut-turut, sudah pasti wanita itu memasuki usia menopause, sehingga kehamilan sudah tidak mungkin terjadi.
  2. Pencegahan osteoporosis
    Pencegahan osteoporosis pascamenopause bukan hanya bergantung pada estrogen, karena pengobatan dengan progestogen juga efektif dalam mencegah kehilangan tulang (bone loss). Penambahan progestogen ke pengobatan estrogen mungkin penting dalam mencegah osteoporosis tetapi mungkin penting dalam mengobati penderita yang telah mengalami osteoporosis.
    Sementara kebanyakan kajian menunjukkan bahwa pengobatan estrogen menghambat penyerapan kalsium dari tulang, sangat mungkin dengan memulihkan kadar kalsitonin yang turun setelah menopause, sekurang-kurangnya 3 kajian telah memperli-hatkan bahwa kombinasi pengobatan estrogen-progestogen sesungguhnya meningkatkan massa tulang dengan memajukan pembentukan tulang baru.
    Dalam kajian prospektif tersamar ganda 10 tahun, terlihat perbedaan bermakna antara penderita yang memperoleh pengobatan estrogen-progestogen siklik dan kelompok yang diberikan plasebo. Pada wanita yang diberikan pengobatan kombinasi estrogen-progestogen kurang dari 3 tahun setelah awitan menopause, densitas tulang secara nyata meningkat. Meskipun ada beberapa demineralisasi pada pemakai estrogen-progestogen bilamana pengobatan dimulai lebih lama daripada 3 tahun setelah menopause, kehilangan massa tulang secara bermakna lebih rendah daripada pada kedua kelompok plasebo. Kajian itu menekankan pentingnya memulai substitusi estrogen-progestogen secara dini pada menopause, tetapi ini juga menunjukkan bahwa hormon-hormon ini bermanfaat untuk wanita osteoporotik, tanpa memandang usia. Patut dicatat bahwa es-trogen konjugasi 2,5 mg sehari merupakan dosis yang digunakan pada kajian ini.
    Pada kajian silang yang membandingkan khasiat pengobatan estrogen-progesteron dengan plasebo, kandungan mineral tulang meningkat selama 3 tahun pengobatan hormon kombinasi tetapi terus menurun pada kelompok yang diberikan plasebo. Bilamana beberapa penderita dalam kelompok estrogen-pro-gestogen ditukar ke plasebo, densitas tulang menurun. Massa tulang juga meningkat pada wanita yang diberikan plasebo setelah ditukar ke pengobatan hormon aktif.
    Kelompok lain membandingkan khasiat estrogen saja dengan kombinasi estrogen-progestogen terhadap parameter metabolik dari kehilangan tulang : (a) kalsium plasma, (b) nisbah kal-sium/kreatinin urin, dan (c) hidroksiprolin. Semua nilai berkurang dengan pengobatan estrogen dan menurun lebih lanjut bilamana progestogen ditambahkan ke estrogen.
  3. Pencegahan penyakit jantung koroner
    Beberapa kajian terbaru menyarankan bahwa estrogen dapat memberikan khasiat protektif terhadap penyakit kardiovasku-ler, terutama bilamana dipakai estrogen alamiah dosis rendah yang cukup untuk memulihkan gejala menopause. Penurunan 63% pada harapan kematian akibat penyakit jantung diamati pada 1.000 wanita yang dibati dengan estrogen yang diawasi selama 15 tahun. Pada wanita yang diobati selama 25 tahun yang diawasi selama 25 tahun dan dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai estrogen, ditemukan penurunan bermakna pada : (a) penyakit arterikoroner, (b) gagal jantung kongestif, (c) penyakit kardiovaskuler aterosklerotik, dan (d) hipertensi.
    The Nurses’ Heart Study memastikan bahwa :
    1. pemakaian estrogen pascamenopause secara bermakna mengurangi penyakit jantung koroner.
    2. pemakaian sekarang mengurangi risiko bahkan lebih rendah.
    3. manfaat ini diperoleh setelah penyesuaian terhadap faktor-faktor seperti : - merokok
      - hipertensi
      - diabetes
      - kolesterol tinggi
      - riwayat infark miokard pada orangtua
      - riwayat pemakaian kontrasepsi oral
      - obesitas

Pada suatu kohort dari 2.270 wanita dari The Lipid Re-search Clinics yang diikuti selama 8 tahun, terdapat 44 ke-matian dikarenakan penyakit kardiovaskuler diantara 1.677 bukan pemakai estrogen dan 6 kematian dalam 593 pemakai estrogen. Kajian ini menyimpulkan bahwa khasiat protektif dari estrogen diperatarai oleh kadar HDL yang meningkat.
Suatu kajian epidemiologik menunjukkan suatu pengurangan bermakna pada laju kematian infark miokard akut diantara pe-makai estrogen. Suatu pengurangan laju perawatan (hospitalization) untuk penyakit arteri koroner juga diamati pada pemakai estrogen dibandingkan bukan pemakai estrogen.
Hampir setiap kajian lain telah memastikan khasiat protektif pemakaian estrogen terhadap aterosklerosis koroner bahkan setelah penyesuaian untuk usia, merokok, diabetes, kolesterol dan hipertensi. Kadar HDL yang lebih tinggi dian-tara pemakai estrogen mungkin menunjukkan mekanisme biologik, yang dengan cara ini pemakaian estrogen pascamenopause merendahkan risiko oklusi koroner. Hanya satu kajian yang gagal memastikan khasiat yang berguna dari estrogen terhadap penyakit jantung. The Framingham Heart Study memastikan perbaikan bermakna pada pemakai estrogen bilamana dibanding-kan dengan bukan pemakain pada : kolesterol HDL, LDL, nisbah kolesterol terhadap kolesterol HDL. Kajian ini menyimpulkan bahwa pemakaian estrogen menghasilkan pola lipid yang lebih menguntungkan, tetapi mortalitas kardiovaskuler tidak ber-beda antara pemakai estrogen dan kontrol.

Keseimbangan pada masa klimakterium
Pada kenyataannya sebagian wanita klimakterik hidup tanpa keluhan, sedangkan sebagian lagi hidup bertahun-tahun dengan keluhan. Kontroversi belum seluruhnya terungkap secara jelas. Dahulu penelitian bidang reproduksi berpusat pada masalah menars (haid yang pertama). Dewasa ini menopause telah menarik perhatian para ilmuwan untuk diteliti. Dengan kemajuan teknologi dan makin meningkatnya taraf kehidupan, maka usia harapan hidup wanita di Indonesia. Keadaan ini akan menimbulkan masalah medis yang memerlukan penanganan.
Pengalaman menunjukkan bahwa wanita yang hidup hanya memikirkan kemajuan anaknya akan sangat mudah mendapat gangguan dalam usia klimakterik. Keluhan-keluhan ini akan bertambah berat begitu si anak pergi untuk mencari kehidupan sendiri, meninggalkan sang ibu yang merasa kesepian. Seorang wanita pekerja memasuki usia klimakterik dapat lebih mudah atau kadang-kadang lebih berat. Lebih berat karena ia harus dapat meningkatkan kemampuannya untuk dapat bekerja sebaik-baiknya, atau takut kehilangan tempat kerjanya. Lebih mudah, karena ia dapat berhubungan dengan dunia luar dan disibukkan oleh pekerjaannya. Ia memiliki kesempatan untuk membicarakan masalah yang dihadapi dengan teman-teman di tempat ia bekerja.

  • Wanita yang hidup dengan keluhan klimakterik dapat mencoba mengubah sendiri keadaan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, seperti :
    • makanan yang bergizi cukup, dan pengaturan diet terutama diet tinggi kalsium dan rendah lemak
    • menghindari peningkatan berat badan dan bila sudah terlanjur gemuk berat badan perlu diturunkan.
    • Olahraga dan tidur yang teratur, mengurangi kenaikan tekanan darah dan obstipasi.
    • Carilah ketenangan dengan lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan.
    • Jauhkanlah diri dari pekerjaan yang menjemukan.
    • Pendekatan dengan dokter keluarga atau orang ketiga lain yang dianggap sesuai untuk membicarakan masalah yang sedang dihadapi.
      Klimakterium bukanlah akhir dari segala-galanya. Memang masa muda telah berlalu, tetapi bukan berarti kita hanya hidup untuk memikirkan nilai yang berguna untuk masyarakat. Senja di usia tidaklah berarti senja di kehidupan.
  • Minggu, 08 Februari 2009

    Menopause

    Menopause
    DEFINISI
    Menopause (Klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana:
    - ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur
    - aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti
    - pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang.

    Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan.
    Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun.
    Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.

    Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang.
    Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti.

    PENYEBAB
    Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa.
    Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti.

    Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
    Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok.

    Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium.
    Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker.
    Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.

    GEJALA
    Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi.
    Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal.
    Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.

    Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada wanita menopause adalah:
    1. Hot flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan.
      Hot flashes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
      Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit.
    2. Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri.
    3. Gejala psikis dan emosional (kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen.
      Berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin mudah tersinggung.
    4. Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
    5. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser).
    6. Peradangan kandung kemih atau vagina.
    7. Osteoporosis (pengeroposan tulang).
      Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang:
      - kurus
      - merokok
      - mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
      - mengkonsumsi kortikosteroid
      - memiliki asupan kalsium yang rendah
      - jarang berolah raga.
      Cedera ringan bisa menyebabkan fraktur (patah tulang). Fraktur paling sering terjadi pada tulang belakang, pinggul dan pergelangan tangan.
    8. Penyakit jantung dan pembuluh darah.
      Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Estrogen bertanggungjawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi.
      Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Tetapi hormon androgenik yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal diubah menjadi estrogen dan kadang hal ini menyebabkan perdarahan pasca menopause.
      Hal ini tidak perlu dirisaukan, tetapi karena perdarahan pasca menopause bisa merupakan petunjuk adanya suatu kelainan (termasuk kanker), maka dokter selalu memeriksa setiap perdarahan yang terjadi setelah menopause.

      Menopause

    DIAGNOSA
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

    Pada pemeriksaan Pap smear bisa diketahui adanya perubahan pada lapisan vagina akibat perubahan kadar estrogen.
    Pemeriksaan darah dan air kemih bisa digunakan untuk mengukur kadar estrogen, progestero serta estron dan estradiol plasma.

    PENGOBATAN
    Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH). Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.

    Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk:
  • Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan
  • Membantu mengurangi kekeringan pada vagina
  • Mencegah terjadinya osteoporosis.

    Beberapa efek samping dari TSH:
    - perdarahan vagina
    - nyeri payudara
    - mual
    - muntah
    - perut kembung
    - kram rahim.

    Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli menganjurkan:
  • Menambahkan progesteron terhadap estrogen
  • Menambahkan testosteron terhadap estrogen
  • Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
  • Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.

    Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di laboratorium).
    Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami sehingga tidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause.
    Untuk mencegah hot flashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang sangat rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit kepala migren.

    Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit (estrogen transdermal).
    Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

    Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.
    Jika terjadai perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim.
    Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium.

    Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita:
    - atau pernah menderita kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
    - perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
    - penyakit hati akut
    - penyakit pembekuan darah
    - porfiria intermiten akut.
    Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.

    Pemberian progesteron dengan estrogen
    Progesteron diberikan bersamaan dengan estrogen untuk mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium.
    Biasanya estrogen dan progesteron diberikan setiap hari. Jadwal pemberian ini biasanya akan menyebabkan perdarahan vagina yang tidak teratur pada 2-3 bulan pertama dari terapi, akan tetapi sesudahnya perdarahan biasanya akan berhenti.
    Atau pemberian estrogen dan progesteron bisa dilakukan secara bergantian; selama 2 minggu setiap hari minum estrogen lalu selama beberapa hari minum progesteron dan estrogen, kemudian beberapa hari di akhir bulan sama sekali tidak minum estrogen maupun progesteron. Dengan jadwal ini, perdarahan vagina terjadi pada hari dimana hormon tidak diminum.
    Progesteron tersedia dalam bentuk tablet atau suntikan melalui otot.
    Efek samping dari progesteron adalah perut kembung, sakit payudara, sakit kepala, perubahan suasana hati dan jerawat.


  •